Rabu, 17 Juni 2009

YUK..., MEMBUAT LIBURAN LEBIH BERMAKNA

Bagikan
10 Juni 2009 jam 16:56
Sebentar lagi saat liburan akan tiba. Semua anak-anak gembira menyambut liburan sekolah. Eit.. tapi, tunggu dulu.. ternyata tidak semua orang tua menyiapkan dari jauh-jauh hari untuk menyambut libur anak-anak. Ayah dan bunda tetap sibuk dengan urusan & pekerjaannya masing-masing. Akhirmya, yang ada malah ketegangan dan kebingungan, karena tetap harus bekerja, sementara anak di rumah. Walaupun banyak juga para bunda yang tidak bekerja, banyak yang tidak tahu bagaimana membuat liburan yang mengesankan bagi anak.

Waktu libur yang cukup panjang, dan tidak adanya perencanaan, membuat anak tidak memiliki aktivitas yang spesial. Mereka tidur sampai siang, duduk berjam-jam di depan TV atau bermain PS, jalan-jalan ke Mall. Tidak ada sesuatu nilai yang mereka dapatkan dari liburan. Atau bisa jadi, anak-anak marah-marah, karena bosan dan kebutuhannya merasa tidak terpenuhi. Ayah & bunda juga stress karena pusing melihat tingkah laku mereka tersebut. Kalau sudah begini, apa bedanya ya, antara libur dengan tidak libur ?


MENGAPA LIBUR MESTI BERMAKNA ?

Karena kita harus menghargai hidup dan kebersamaan dengan orang-orang yang kita cintai. Kita tidak berburu dengan waktu. Kita berburu dengan usia. Bukankah setiap hari, jatah hidup kita terus berkurang ? Kita tidak pernah tahu, sampai usia berapa kita bisa bersama-sama dengan pasangan dan anak-anak yang kita sayangi. Kita juga sering lupa bahwa kita bahkan bukan pemilik diri kita sendiri, apalagi anak-anak kita ! Maka, sangat penting untuk memaknai keber’ada’annya.

Setiap hari, hidup kita sudah rutin mekanistik. Kita sibuk dengan aktifitas masing-masing. Terkadang, karena ketergesa-gesaan dan kesibukan tersebut, kita jarang membuat momen-momen indah bersama anggota keluarga. Dan banyak sekali hal yang tercecer, tidak sempat terperhatikan dan tertinggal....

LIBUR = REHAT HATI & FIKIRAN !

Tujuan libur bagi anak-anak adalah agar mereka bisa “istirahat” setelah menempuh serangkaian waktu untuk belajar dan menghadapi ujian. Jadi, ketika liburan, jangan bebankan anak-anak dengan menanyakan PR atau tugas-tugas sekolah. Harus ada kerja sama antara orang tua dengan pihak sekolah, agar anak-anak tidak diberikan tugas di masa liburan. Pada saat liburan, anak-anak harus dibebastugaskan dari tugas-tugas sekolah, agar mereka bisa benar-benar rileks dan tidak stress. Karena stress bisa menyebabkan jutaan sel-sel dalam otak menjadi mati dan tidak berfungsi.

Buatlah hari-hari liburan sebagai saat-saat yang menyenangkan bagi anak. Ketika anak senang, maka sistim limbik pada otak anak akan terbuka, dan mereka akan mudah menyerap informasi yang masuk. Dengan demikian, mereka akan benar-benar siap kembali ke sekolah dengan baik.

MEMBUAT LIBURAN AGAR LEBIH BERMAKNA…

Karena pengasuhan dalam keluarga adalah dual parenting, maka ayah dan bunda harus sepakat terlebih dahulu untuk bersama-sama mempersiapkan liburan bagi anak-anak. Ayah dan bunda bisa merencanakan cuti, dan menyiapkan tenaga dan biaya dari jauh-jauh hari. Dalam membuat perencanaan mengisi liburan, libatkan seluruh anggota keluarga. Tanyakan kepada setiap anak, apa usulan mereka untuk mengisi liburan yang akan datang. Akomodir setiap harapan dan keinginan-keinginan mereka. Buatlah kegiatan-kegiatan yang futuristik namun realistik.

Saat liburan merupakan kesempatan emas untuk melakukan pendidikan non akademis. Bagaimana kerangkanya ?

• Fahami bahwa libur merupakan bagian dari pendidikan anak yang utuh.
Cek kembali, apa saja kebutuhan anak-anak kita. Setiap hari, kita hanya sering mengembangkan aspek kecerdasan mereka. Padahal ada 9 aspek lainnya, yang harus kita kembangkan :
1. Fisik & kesehatan
2. Keimanan
3. Ibadah
4. Akhlak
5. Kecerdasan
6. Sosial
7. Emosional
8. Ketrampilan
9. Seks
Evaluasi aspek mana yang paling rendah. Itulah yang harus kita prioritaskan terlebih dahulu pada masa liburan ini.

• Ortu harus punya ”hidden agenda”.
Apa pun yang ingin kita buat untuk liburan dan betapa pun indah kegiatannya, kita harus memiliki target, apa yang ingin kita capai bagi anak dari kegiatan tersebut.

• Target nyata : Intimacy
Jadi buatlah kegiatan yang dapat membina hubungan yang lebih harmonis dan akrab antara kita dengan anak. Dan yang terpenting adalah ubah cara-cara kita : cara berkomunikasi dan gaya bahasa tubuh kita kepada anak. Jangan sama dengan hari-hari biasa, yang sering tergesa-gesa, tidak mengenali bahasa tubuh anak dan tidak memahami perasaan mereka. Buatlah momen liburan menjadi kenangan yang indah bagi semua anggota keluarga.

• Ingat : Perencanaan – Pelaksanaan – Evaluasi – Perencanaan kembali.

Dear Parents…, liburan adalah masa-masa yang tepat bagi kita untuk lebih mengakrabkan hubungan kita dengan buah hati yang kita cintai. Momen-momen indah dapat kita ciptakan pada saat kita mengisi liburan bersama mereka. Tidak selamanya perlu biaya yang mahal untuk membuat liburan yang mengesankan. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membuat aktifitas bersama yang melibatkan semua anak mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaan dengan cara-cara yang menyenangkan. Liburan juga bisa jadi golden opportunity bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai positif yang ingin kita tumbuhkan dalam jiwa mereka.

Selamat membuat liburan menjadi lebih bermakna…!


Elly Risman