Senin, 08 September 2008

Belajar Ibadah


Mengajarkan anak melaksanakan ibadah harus dilakukan sejak usia dini. Terutama para ibu, yang sudah mengajarkannya pada anak sejak dalam kandungan. Ia sudah membawa serta saat sholat maupun ketika melafalkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setelah anak mulai memasuki dunia sekolah, tentu proses pengajaran dan pengenalan tentang ibadah akan sedikit bergeser, yakni pada praktik sehari-hari. Baik ucapan maupun perbuatan. Setiap aktivitas anak dapat dihubungkan dengan keberadaan Allah SWT. Pada saat bermain misalnya ada yang kalah ada yang menang. Kalah dan menang merupakan ketetapan dari Allah. Manusia hanya berusaha untuk menang tapi manusia tidak dapat menentukan kemenangan. Pengertian ini akan menyandarkan anak bahwa kemampuan dirinya hanya berusaha meraih kemenangan. Ia tidak dapat memastikan akan menang dalam permainan. Kekalahan bukan berarti Allah SWT tidak sayang padanya dan kemenangan bukan Allah SWT sayang. Kekalahan mengajarkan anak kekurangan pada dirinya dan memberinya pengalaman dalam hidupnya. Cara lain mengajarkan anak mencintai Allah dengan memperlihatkan ciptaanNya yang terdapat pada dirinya atau pada alam sekitar. Ajak anak pergi berdarmawisata. Katakan padanya keindahan alam itu ciptaan Allah SWT. Jika anak merasa kegum dan takjub pada ciptaan Allah timbul rasa cinta pada Allah. Seorang yang telah mencintai Allah di akan menuruti segala perintah Allah yang ia cintai itu. Diantara sekian banyak perintah Allah yang utama ialah mengerjakan shalat Wajib lima waktu sehari semalam. Kewajiban mengerjakan shalat sebagai bukti seorang hamba mensyukuri nikmat Allah yang telah ia peroleh. Shalat merupakan sarana seorang hamba bermohon pada Allah. Doa semua makhluk didengar Allah. Demikian pula dengan do’a tulus seorang anak. Doanya akan didengar Allah. Mengajarkan anak shalat hindari cara-cara ancaman. Misalnya : “ Jika kau tidak shalat nanti kau dimasukkan dalam neraka. Disiksa Allah dalam kubur.” Dan ancaman lainya. Dalam kehidupan keseharian anak, Allah SWT diperkenalkan sebagai maha pengasih lagi maha penyayang sehingga dalam persepasi anak Allah sosok yang sangat baik dengan sifat-sifat baiknya seperti maha pengampun, maha pemberi, maha pemaaf dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut harus ada pada diri manusia agar disayang Allah. Syarat utama disayang Allah, patuhi perintahnya jauhi segala larangannya. Semua larangan Allah semata-mata untuk kebaikan manusia. Allah SWT melarang mencuri karena mencuri itu merugikan orang lain. Allah menyuruh hambanya berbuat baik sesamanya karena kebaikan itu membuat kehidupan menjadi damai.Shalat Adalah Tiang Agama Judul di atas pasti sering adik-adik dengar atau lihat tulisannya di mana-mana. Tahukah kamu kenapa dikatakan seperti itu? Coba adik-adik bayangkan sebuah pondok atau bangunan. Pasti ada tiangnya khan? Nah, kalau tak ada tiang pasti pondoknya tak akan berdiri tegak. Artinya tiang tersebut adalah bagian paling penting, atau wajib hukumnya. Begitu pula dengan shalat yang merupakan perintah wajib dari Allah SWT. Umat muslim wajib melaksanakannya mulai subuh, zuhur, asar, maghrib sampai isya. Tapi, menurut ajaran agama Islam anak kecil yang belum berusia 10 tahun belum memiliki kewajiban untuk shalat. Hanya saja walau belum wajib, bukan berarti kamu hanya berdiam diri tanpa mempelajarinya. Sejak kecil, anak-anak harus dibiasakan melihat dan mengenal gerakan shalat. Demikian kata Kak Mir’atul Mu’minah, guru TK Islam Terpadu (TKIT) Al Mumtaz yang terletak di Jalan Alianyang. di sekolah seluruh anak sudah terbiasa melaksanakan shalat walaupun masih kecil. Tiap pukul 09.00 pagi, mereka diajak para guru untuk segera berwudhu. Lalu bersama-sama mendirikan shalat dhuha, itu loh shalat yang boleh dikerjakan setelah matahari mulai menyingsing. “Karena masih kecil, mereka memang belum mengerti kenapa harus shalat. Guru-guru juga tidak pernah menyalahkan gerakan mereka meskipun keliru,” tutur kakak yang biasa disapa Kak Mira tersebut. Setelah para siswa terbiasa, lama kelamaan mereka hafal gerakan shalat itu seperti apa. Meski bacaan shalatnya masih sangat terbatas, Allah pasti sangat suka melihat anak-anak yang selalu rajin shalat. shalat adalah syarat untuk bisa ke surga. Setiap shalat yang dikerjakan maupun ditinggalkan akan dicatat oleh malaikat Rakib dan Atid. Kalau amal kita lebih banyak daripada dosa, maka kita bisa ke surga. Berarti semakin rajin kalian shalat, maka kesempatanmu ke surga akan semakin besar. Kitab suci Al Quran menggambarkan bahwa surga itu sangat indah, ada kolam susu dan berbagai mainan. Kamu bisa minta mainan apa saja disana. Wuih, pokoknya enak sekali kalau kita ada di sana. Makanya, kita rajin-rajin shalat yuk! (dee) Belajar Shalat Itu Gampang Kalau sudah terbiasa, belajar shalat tak akan terasa sulit. Walau kamu harus menghafal bacaan dan gerakannya, pasti tak akan jadi sulit. Berikut ini tips dari Kak Mira agar kalian gampang belajar shalat: - Perhatikan ketika orang tua, guru atau kerabatmu sedang shalat. Tapi ingat, jangan sampai mengganggu mereka. - Karena sering melihat, lama kelamaan kamu pasti ingin mencoba shalat juga. Nah, katakan hal itu kepada orang tua atau gurumu. Mereka pasti dengan senang hati mengajakmu. - Ikuti saja gerak-gerik orang yang sedang shalat sampai selesai. Kalau kamu tidak mengerti gerakannya, jangan malu-malu untuk bertanya. - Namanya juga belajar, tak mungkin langsung bisa. Perlu waktu berbulan-bulan sampai kamu pintar. Semakin banyak malas-malasan, ya makin lama pintarnya! - Paling enak belajar shalat rame-rame dengan teman di sekolah. Atau sekali-kali kamu minta ajak orang tuamu ke masjid. Disana kamu bisa bertemu dengan banyak orang, dan melihat cara shalat beramai-ramai.

Tidak ada komentar: